Search box

RSS feed

About Author

Footer

RSS

Perkembangan Ekonomi Kawasan Asia

By. Arifah Rachmawati



Pada akhir tahun 1998, perkembangan ekonomi di dunia mengalami penurunan dari perkiraan IMF sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya krisis ekonomi di sekitaran Asia. Penurunan yang terjadi pada sektor ekonomi di dunia Internasional ini tercatat menjadi 3% dari perkiraan awal 3,5%. Namun pada bulan sebelumnya mencapai 4,25%.
Ancaman penurunan perkembangan ekonomi ini tidak hanya mengancam negara-negara yang masih mengalami krisis ekonomi seperti Indonesia, Korea, dan Thailand. Penurunan juga terjadi pada negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan negara-negara lain di Asia Timur. Penurunan terjadi pada sector domestic maupun permintaan impornya. Namun perbedaan penurunan dari Negara Indonesia, Korea, dan Thailand dengan Malaysia, dan Filipina meliputi besarnya penurunan yang terjadi. Skala penurunan perkembangan ekonomi di Malaysia, Filipina, dan Negara-negara lain di Asia Timur lebih kecil di bandingkan dengan Indonesia, Korea, dan Thailand.
Negara maju di Asia, seperti Jepang, pun mengalami ancaman adanya penurunan dari sektor ekonomi. Hal ini diperkiraan dalam jangka waktu pendek. Pemerintah jepang pun berusaha untuk memulihkan keadaan ekonominya. Namun hal ini terhambat persoalan ekonomi domestic, seperti sektor keuangan yang lemah serta kesulitan yang diakibatkan oleh hutang yang macet. Penerapan reformasi structural dan penurunan dari rangsangan fiscal seperti peningkatan pajak konsumsi pun juga menghambat adanya pemulihan ekonomi di Jepang.
Krisis yang terjadi di negara-negara kawasan Asia masih terbatas pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di dunia, krisis ini menyebabkan penurunan harga minyak bumi. Tidak hanya itu, krisis di Asia juga menyebabkan perubahan luas dari perdagangan dunia. Negara-negara yang mengalami akibat dari perubahan perdagangan dunia disarankan untuk meningkatkan daya saing antar pedagang. Reaksi ini akan mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi dunia.
Krisis ekonomi dibeberapa nega Asia (Korea Selatan, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand) memberikan dampak pada pasar komditi dunia. Seperti yang telah disampaikan dalam bulletin Commodity Markets and The Developing Countries edisi Februari 1998 dari Bank Dunia ada 4 saluran yang menjadi dampak dari krisis ekonomi di kawasan Asia. Pertama, harga-harga komoditi ekspor ke lima negara yang meengalami krisis akan turun dalam dollar Amerika karena adanya devaluasi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang melambat serta harga komoditi yang mengalami kenaikan akan mengurangi permintaan impor. Ketiga, kedua efek sebelumnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara liannya. Keempat, harga komoditi yang turun akan mengakibatkan pula penurunan pendapatan ekspor negara-negara lain.

Sumber. http://www.bappenas.go.id/node/45/728/perkembangan-ekonomi-internasional-/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar