Gejolak di Timur Tengah Guncang Ekonomi Dunia
18.02 |
Label:
EKONOMI INTERNASIONAL
Unjuk rasa dan kerusuhan yang menuntut perubahan di Tunisia, Mesir, Libya, serta beberapa negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara memiliki dampak negatif. Hal itu ternyata bukan saja pukulan berat bagi bidang ekonomi, tatanan keamanan, sosial, serta kualitas hidup warga di negara-negara bergolak tersebut. Namun, ekonomi dunia pun juga dipertaruhkan.
Seperti diwartakan Kantor Berita Xinhua, Rabu (23/2), ketidakstabilan politik di Timur Tengah dan Afrika Utara, wilayah utama penghasil minyak dunia, membuat kebimbangan atas spekulan internasional. Akibatnya, harga minyak dan emas meroket cukup tajam. Harga minyak di pasar London melampaui 105 dolar per barel, tertinggi sejak September 2008. Sedangkan harga emas lebih dari 1.400 dolar per ons.
Harga tertinggi baru selama tujuh minggu. Pasar saham juga ikut terpengaruh, turun secara signifikan di seluruh dunia. Perusahaan minyak raksasa beberapa negara seperi perusahaan minyak Itali ENI, Spanyol dengan Repsol, menangguhkan produksi minyak dalam negeri akibat perubahan di negara penghasil minyak.
Badan Satistik Mesir melaporkan, kerusuhan di negaranya menyebabkan kerugian sebesar US $ 1,7 miliar. Kerugian itu termasuk konstruksi manufaktur negara dan industri wisata. Sementara itu di Tunisia, kerugian ekonomi mencapai US $ 2,14 miliar. Sekitar 40 persen dari pabrik-pabrik di negara tersebut berhenti atau terdapat pemotongan operasi. Bahkan pabrik dijarah atau dibakar oleh massa. (Xinhua/ARI)
by FAHRIANDRA PURWO NUGROHO (10311572)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar